Selasa, 27 April 2010

Kesia-siaan UN

Setiap kali menjelang pelaksanaan dan atau pengumuman hasil ujian nasional (UN), selalu ditemukan fenomena (kejadian/peristiwa) menarik seperti melakukan doa bersama, ada yang berdoa di makam leluhur, yang sangat tidak rasional ada seorang guru yang mengumpulkan pensil siswa dan alat tulis lainnya untuk dibacakan doa oleh orang yang dianggap alim agar diberi kemudahan saat menjawab soal soal ujian. Tapi yang menarik adalah dalamdoa bersama itu ada siswa yang menangis histeris dan pingsan. Di SMA 1 salatiga jawa tengah doa bersama menjelang UN melibatkan seluruh orang tua murid kelas III targetnya lulus 100% dengan nilai rata rata 8. Di karang anyar jawa tengah digelar apel dan dalam apel tersebut diadakan acara sungkumen kepada guru untuk memonta restu menghadapi UN. Atau di ponorogo jawa timur ratusan murid di suatu sekolah memperebutkan air jimat yang ditengarai punya khasiat memberikan ketenangan menghadapi UN. Ini suatu fenomena yang sangat tidak masuk akal (irasional) padahal tujuan UN meningkatkan kwalitas rasional siswa tapi yang terjadi di lapangan UN bukan meningkatkan daya pikir rasional malah sebaliknya masyarakat indonesia malah tidak rasional alias tambah bodoh dalam menghadapi UN.
irrasional juga terjadi di tingkat praksis sejak januari 10 kegiatan pembelajaran di sekolah terfokus pada materi pelajaran yang yang diujikan di UN saja sementara pelajaran yang tidak diujikan diabikan saja, proses pembelajarannya pun hanya sebatas membahas soal soal sehingga tingkat pemahaman murid pada suatu materi sangat rendah. Disamping itu dalam 2 bulan terakhir sekolah sekolah sibuk mengadakan latihan soal (try Out) dan banyak bahkan hampir semua sekolah sekolah tidak percaya diri akhirnya mereka mewajibkan siswanya mengikuti bimbingan belajar, ini sama saja pihak sekolah melempar tanggung jawab kepada lembaga bimbel padahal seharusnya sekolah mampu membimbing dan mencerdaskan siswa sampai menuju UN. Sungguh sial nasib anak anak indonesia sudah harus ikut bimbel bayar pula. Lalu dimana tanggung jawab guru yang sudah dinaikan gaji dan kesejahteraannya. Dan dimana slogan yang berbunyi "Guru pahlawan tanpa tanda jasa".

MANFAAT UN.

Tidak ada basis epistimologi yang kuat untuk mempertahankan UN mengingat UN itu sendiri merupakan kesia-siaan belaka karena dilapangan proses penerimaan mahasiswa baru berlangsung sebelum UN. Ujian di UGM berlangsung dua hari setelah UN. di UI ujian masuk berlangsung dua minggu setelah UN, pengumuman hasil ujian UGM berlangsung lebih awal sebelum pengumuman hasil UN.proses penerimaan mahasiswa baru di beberapa PT berstatus badan hukum milik negara dasarnya bukan hasil UN melainkan kemampuan membayar si calon mahasiswa, lalu untuk apa UN. Bagi lulusan SMK tatkala mencari kerja dasarnya bulan hasil ujian UNmelainkan kompetensi yang dimilikinya.

Satu satunya Fungsi UN adalah
membuat stres murid, guru, orang tua dan pemilik sekolah.
Kecemasan semua pihak itulah yang membuat pimpinan daerah membentuk tim sukses untuk menghadapi UN. Keberadaan pengawas independen, keterlibatan polisi untuk mengawal dan mengawasi UN. Sementara penandatanganan fakta kejujuran tidak menjamin pelaksanaan UN 2010 bebas dari manipulasi dan kecurangan. Kecurangan tetap terjadi selama UN masih tetap dilaksanakan karena sudah melekat di dalam UN itu sendiri.
Kesia sian juga terjadi dari aspek anggaran untuk UN rata rata setiap tahun di atas 500 miliar ini khusus dikeluarkan pemerintah dana ini sebenarnya dapat dialihkan untuk memperbaiki 1000 unit sekolah dan yang lebih sial adalah masyarakat yang harus mengeluarkan dana untuk bimbel dan les privat.
Adalah ilusi belaka bahwa UN akan meningkatkan mutu pendidikan nasional yang betul justru akan memerosotkan mutu pendidikan nasional karena fokus pembelajaran sekolah hanya fokus pada materi pelajaran yang diujikan di UN saja dengan metoda model menjawab soal soal tanpa pemahaman dari materi pelajaran tersebut sementara materi pelajaran lainnya nyaris terabaikan percuma padahal materi yang terabaikan itu mungkin justru sangat diminati dan sesuai dengan bakat siswa tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar